Postingan

Menampilkan postingan dari 2022

Us Apa Kabar?

Gambar
  [1/1 01.01] Us: Selamat tahun baru yaa, sebenarnya ini bukan hal yang wajib dirayakan, hanya saja kali ini aku ingin memberitahu diriku sendiri bahwa.... Us sudah banyak ya yang kita lalui, sewajarnya susah senang sedih bahagia kecewa dan perasaan lainnya. Us sekarang aku sudah memenuhi janjimu untuk menyelesaikan studimu dibangku perkuliahan, walaupun sempat putus asa dan hampir menyerah tapi nyatanya kita sanggup us.. Us tahun 2022 lalu kita mengambil keputusan diluar zona nyaman kita yaitu mengambil pekerjaan yang lumayan berat karena itu merupakan pertama kalinya untukmu, bahkan ternyata sulit untukku saat itu membagi waktu untuk bekerja, kuliah dan bahkan tanpa diduga ada orang terdekatmu sedang sakit dan kamu harus menjenguknya disela kesibukanmu, kamu tau us.. pada akhirnya aku merasakan rindu istirahat saat itu, aku benar benar bersyukur jika sekarang masih bisa dengan tenang berbaring dikasur yang tidak terlalu empuk itu, bahkan lingkungan kerjamu saat itu kurang baik ya...

Kok berubah?

Gambar
Semua ada fasenya, memang benar adanya. Kemarin aku ikut membenarkan kalau ada yang bilang "ih gak konsisten" mengesalkan.. dari awal bilang A besoknya malah B. Awalnya bertindak C selanjutnya malah menjadi D. Labil? Plin plan? Dan semua ketidakkonsistenan membuat kita meragu. Tapi semakin kesini semakin sadar, bahwa manusia dinamis, semua bisa berubah. Entah karena waktu atau karena tempat atau karena seseorang. Tidak ada yang benar-benar mutlak, sejak saat itu aku mulai belajar menerima bahwa aku tidak bisa terus berharap sesuatu akan terus sama, kita hanyalah manusia yang terus mencoba untuk beradaptasi di berbagai keadaan. Bisa saja yang awalnya begitu bersemangat melakukan sesuatu atau begitu tertarik akan suatu hal kemudian suatu hari berubah menjadi tidak menyukainya lagi, berubah tidak ingin lagi. Rasanya sudah hambar, tidak lagi sama. Semoga perubahan kita selalu kearah baik, kita akan selalu mencoba bertumbuh dan berkembang. Cuma iklan, tapi ini bukan batu akik yaa,...

Sushi.

Gambar
Makanan apa yang susah dimakan atau tidak terlalu kalian suka?  Kalau aku sushi, tapi ada sushi yang kusuka Itu... Sushih senang bersama, hehe...  Dulu pernah BBQ an bareng teman-teman di salah satu restoran di Banjarmasin dan disana ada juga menunya sushi, salah satu temanku memesan itu dan aku ikut mencobanya, ternyata mulutku asing untuk makanan satu ini, entahlah jika dengan varian yang berbeda.  Tampilan sushi sangat cantik tapi tidak semua suka, begitu juga manusia memandang ke manusia lain. Keindahan itu relatif, tergantung perspektif orangnya dan tidak bisa disamakan.  Berbeda itu tidak salah, tidak juga buruk. Menyenangkan hidup berdampingan dengan perbedaan, bisa mengenal banyak hal dengan sudut pandang yang lain, menemukan sisi mata uang yang berbeda sebagai pelengkap.  Kembali ke sushi tadi, aku menemukan satu spanduk yang nampak tiga dimensi dengan gambar sushi tertera, akupun difotokan temanku, kalau dilihat dari sini pun sushi terlihat begitu enak...

Aku lupa jalan pulang.

Gambar
Aku lupa jalan pulang, ada yang mengarahkan ke Barat tapi yang lain memintaku ke Timur sebagian lagi ke Selatan dan aku sedang di Utara.  Aku bertanya jalan mana yang harus kupilih, aku terdiam dan aku mengeluh.  Lambat laun aku mulai tertarik kesalah satu arah hingga kemudian aku merasa salah.  Iya aku salah, terombang ambing tanpa tujuan pasti. Kebingungan dan terlalu mendengarkan apa kata orang. Aku punya jalanku sendiri, aku punya pijakanku sendiri. Izinkan aku memilih pilihanku dari banyaknya pilihan. Ini pilihanku, tiada yang salah untuk mencoba jalan sendiri, kita sama-sama memiliki tujuan walau berbeda arah.  Aku juga ingin pulang walau berbeda rumah. Aku lupa jalan pulang tapi aku punya jalan yang sedang kujalani. Jalan dengan segala ketakutan, kecemasan, bahkan kebingungan. Jalan tidak selalu tentang rasa aman dan memang tidak bisa.. Terasa lebih manusiawi merangkul segala rasa tidak nyaman. Baik Barat, Timur, Selatan bahkan Utara kita akan dipersatukan ole...

Kalau kucing bisa ngomong.

Gambar
  Entah apa yang dibicarakan anak kucing dengan motif belang sapi kepada ibunya yang belang dua tambah satu itu, sore itu pada tanggal 4 September 2022 aku mendatangi suatu tempat karena sesuatu hal kemudian datanglah dua makhluk imut ini, mereka mengobrol tapi tidak mengajakku, tapi kalau aku diajak aku tau aku tidak akan paham, mereka dengan bahasa hewannya, aku dengan manusia yang berharap mereka menjelaskan dengan bahasa manusia.  Pernah gak sih kalian kepo dengan perbincangan kucing, pernah gak sih kalian curiga jangan-jangan mereka menggosipkan kita. Ahh aku tersenyum didalam hati, soalnya kalau senyum langsung takut dikira aneh senyum-senyum sendiri "hal yang seperti ini kupikirkan" ucapku yang lagi-lagi dalam hati.  Terkadang aku pusing karena begitu sering memikirkan hal kecil yang sebenarnya tidak penting atau yaa entahlah, mungkin juga sangat penting.  Kala itu saat mata kuliah filsafat ilmu dijelaskan, untuk pertama kalinya pikiranku menjalar-jalar akibat...

Pengalaman Bareng Pacet.

Gambar
Tadi baru aja liat instastorynya Bung Fiersa ngebahas soal pacet, terus beliau berbagi pengalaman sebagai korban yang pernah digigit makhluk penghisap darah ini. Tiba-tiba aku jadi teringat pengalaman 4 tahun silam sepulang dari survey desa untuk pemilihan desa baru pada kegiatan pengabdian desa, saat itu aku kebagian desa di ujung Kabupaten Banjar tepatnya di Emil Baru yang harus melalui pegunungan dan untuk menempuh dari satu RT ke RT lain harus melewati hutan, jalan yang becek, tidak leluasa berkendara dan kesulitan lainnya. Mungkin gambarannya seperti ost Ninja Hatori (kalau tau liriknya berarti kalian sudah tua). Karena melewati hutan tentu saja banyak flora dan fauna yang dijumpai, salah satunya pacet itu... Sebelumnya aku belum pernah menjumpainya secara langsung apalagi memikirkan bakalan digigitnya, nah...pada hari ketiga (kalau tidak salah) aku disana dan merupakan hari aku akan pulang ke kota, kala itu aku dan teman-temanku singgah kesuatu tempat untuk beristirahat, karena p...

Aku menyukaimu.

Dan...sore itu hujan, yaa ini hujan bulan Juni. Layaknya puisi Pak Sapardi hujan ini patut untuk dihayati. Kepulanganmu sore itu menjadi akhir pertemuan kita. Bukan...bukan pertemuan raga kita yang berakhir tapi jiwa kita yang tak lagi satu, yang tak lagi satu arah. Kau seperti hujan dan aku suka hujan. Tapi....aku tetap berteduh kala ia datang, karena aku tahu bisa saja aku sakit jika tetap bersamamu. Aku bukan orang yang sekuat itu untuk terus bertahan, kala hujan tak bisa menyatu dengan unsur lain yang kusebut Aku.  Aku mengagumi secara tidak langsung, tidak berani memilikimu, tidak punya nyali juga untuk mengatakannya kepadamu.  Cukup dirasakan dan cukup dipendam. Sore itu, aku berjalan dibawah gelapnya langit sambil mendengarkan lagu yang sudah kuputar ulang empat kali, untuk menemani pulangku saat itu. Beberapa menit sebelum hujan aku masih merenung. Entah apa rencana Tuhan mempertemukan dan memisahkan kita. Aku suka hujan tapi tidak dengan rasa sakitnya.

Harapan.

Gambar
Tepat hari selasa setelah hari raya waisak sehari yang lalu, aktivitas kembali dimulai. Pagi ini aku pergi ke Print an untuk mencetak Skripsi kemudian berangkat menemani seorang teman untuk check Up ke RS Bhayangkara di Banjarmasin. Sembari menunggu no antrian kami mengobrol untuk mengusir kebosanan menunggu, kemudian setelah menunggu lama akhirnya nama temanku dipanggil, berbeda seperti biasanya aku ikut kedalam ruangan untuk melihatnya diperiksa, tetapi kali ini aku bilang kepadanya bahwa aku menunggu diruang tunggu saja, alhasil dia masuk sendirian menemui dokter didalam. Sebenarnya aku punya tujuan terselubung mengapa aku menunggu diluar, hari itu aku ingin lebih mengamati keadaan sekitar sendiri, pemandangan yang kulihat secara berulang setiap menemaninya check up tidak berubah, Rumah Sakit itu setiap harinya dipenuhi oleh orang-orang yang ingin katakanlah 'sembuh' dari sakit yang dialaminya, didepanku terdapat ruangan dengan dikhususkan berdasarkan saraf terkait, sehing...

Akhir yang Sedih atau Bahagia.

Gambar
  Kalo ditanya kenapa lebih suka cerita 'sad ending' Bukan berarti yang 'happy ending' gak suka, suka juga...tapi biasanya cerita yang pada bagian terakhirnya sad malahan lebih menyuguhkan realita dan relate sama kehidupan. Sekalipun kecewa di mana kadang tokoh utama tidak mendapatkan apa yang kita sebagai pembaca ekspektasikan, aku kasih contoh paling sering adalah kisah percintaan yang ujungnya tak saling memiliki, yaaa agak sedih endingnya tapi bukankah dikehidupan nyata benar adanya bahwa tidak semua yang kita inginkan harus selalu kita miliki Atau pada beberapa tokoh dibuat meninggal oleh sang penulis, lagi lagi sedih memang tapi pada kenyataannya orang dalam hidup kita akan datang dan pergi.  Kisah yang berujung kesedihan pembawaanya memang sedih tapi tidak semua mengecewakan, beberapa penulis yang kutemui menulis dengan alur seperti ini aku sangat kagum, karena dia tidak hanya menyuguhkan cerita yang maaf kusebut 'menye menye' tapi dia lebih memilih menye...

Lembar Terakhir.

Gambar
Kalau dulu mencoret coret bagian belakang buku terkesan tidak rapi dan nampaknya tidak bagus jika dilihat, yaa itu dulu. Siang tadi aku membereskan rak-rak yang berisi tumpukan buku semasa aku SMP & SMA awalnya niatnya cuma untuk merapikan kembali, tapi ketika kutemukan buku catatan pelajaranku dan membuka secara acak beberapa buku tersebut ternyata aku punya kebiasaan mencoret coret halaman belakang bukuku, aku tersenyum sendiri waktu membacanya ternyata dulu aku sangat suka curhat bersama sahabatku, terlebih soal cinta  hmmm...yaa dan dari dulu aku menjadi tempat berbagi sahabatku terkait hubungan percintaannya, entah hukum alam mana yang bisa menjelaskan mengapa jomblo nampak lebih bijaksana menanggapi hubungan percintaan dibanding yang punya pasangan itu sendiri. Kalimat yang kutulis bersama teman bercakap dulu sangatlah random saat kubaca ulang, sesekali aku terkekeh, lucu. Catatan itu berisi dialog-dialog kecil yang akhirnya memenuhi beberapa lembar terakhir bukuku, dari...

Kami Berdamai.

Gambar
 Akhir Maret Bulan Maret 2022 telah berakhir, sudah setahun sejak aku mengenalmu secara berbeda. Iya..setahun, bukanlah waktu yang sebentar bagiku segala cerita dari Maret 2021 menyimpan banyak kenangan yang bahkan jika aku bisa, aku ingin menghapusnya Tapi Dari setahun itu banyak pula Aku belajar tentang menghadapi suka dan luka. Masih jelas diingatan, akhir maret 2021 lalu Aku mulai mempertanyakan perasaanku sendiri, mengapa begini dan ada apa ini? Aku bingung dan belum siap menerima jika itu adalah bentuk kasih sayang yang bernama cinta. Bulan berikutnya berjalan, April. Dia memberi momen baru yang tak pernah kudapatkan sebelumnya, perkataan yang terdengar indah ditelinga. Aku tersenyum dan tersipu malu, hingga sosok terdekatnya menampilkan wajah bingung akan sikapnya. Lalu, Mei datang. Kata orang dengan ciri selalu ikut apa bagaimana orang lain memberi pernyataan kepada Kita entah mengkhususkan kepadaku atau kepada Kamu. Perlakuan yang kudapatkan tidak seharusnya Kamu berikan, ...

Rumah yang kemarin kosong.

Gambar
  Akan berawal dari malam ini. Dulu kami masih bersama, kemudian kami dipisahkan oleh berbagai situasi dan kondisi. Tidak ada yang siap untuk sebuah kehilangan. Tidak ada yang benar benar siap mengatakan kata 'sampai jumpa lagi. Entahlah... Apakah ini akhir dari segalanya. Aku tidak siap namun dipaksa beradaptasi. Kami tercerai berai, Tempat baru Suasana baru Aku sedih, tapi seiring berjalannya waktu, kita semua akan menemui manusia-manusia baru, tanpa diduga, tanpa tau rencana, bahkan tanpa persiapan kemudian cerita-cerita baru terbentuk. Jiwanya dipaksa ikhlas, raganya diminta menjauh. Padahal itu rumah, namun bukan lagi tempat pulang. Perasaan kita tak lagi sama, pemikiran kita tak lagi sejalan. Sebelumnya semua terasa menyenangkan, bahkan rasa lelah masih bisa digantikan tawa riang bersama. Tapi kini semua terasa palsu, hanya untuk memenuhi ekspektasi namun realitnya ada ego yang tinggi dibalik itu. Kami bertanya, apa akar dari ini semua. Aku kebingungan apakah niat...

Hilang.

Gambar
 Pada saat tengah malam itu tiba tiba aku teringat sebuah percakapan antara aku dan sahabatku Kamu mau tau apa yang tidak kusukai didunia ini? Tanyaku dengan senyum yang masih tersemat dibibirku. "Iya, Apa?" Jawabmu singkat "Kehilangan" jawabku dengan sendu "Bukannya itu suatu kepastian?" Kau bertanya kembali "Iya, tapi dari sekian perasaan, situasi itulah yang paling menyakitkan" Percakapan mengenai kehilangan ini, tidak hanya sekali kuperbincangkan dengan seseorang, bahkan dengan seseorang yang lain aku pernah berkata "Jika sesuatu pergi, sepertinya masih bisa dicari, tapi jika hilang mau bagaimana...?" Beberapa potongan adegan masa lalu kerap kali hadir diwaktu waktu sunyi seperti di jam sekarang yang menunjukkan pukul 00.02 Wita. Baru saja diberanda sosial mediaku menampilkan sebuah video dengan backsound sebuah lagu bertajuk tentang perpisahan dan kehilangan, entah bagaimana aku sempat membeci lagu itu.. Bukan. Bukan karena lirikny...

Mengikhlaskan Kehilangan (Bawang)

Gambar
 Cerita 15 Maret 2022 Bawang dan Ikhlas Senja sudah sampai, tapi aku dan Ichaa masih diperjalanan menuju pasar untuk membeli bahan untuk membuat cemilan dari snack goriorio yang digulung dengan kulit lumpia sekaligus membeli sayur untuk makan malam, tidak lupa kami juga membeli minyak walaupun harganya sedang naik tapi karena persediaan disekret habis jadi ya mau tidak mau harus beli, tenaang uang yang kami pakai juga hasil iuran dari kami yang ada disekre.. Setelah selesai membeli bahan kamipun kembali kesekret dan mengeksekusi bahan yang sudah ada, sementara beberapa dari kami membuat cemilan coklat itu, aku dengan Halidah memasak sayur untuk makan malam. Sembari menunggu sayur matang, cemilannyapun ikutan matang beberapa dan kami menikmatinya bersama sama walaupun kami waspada kalau kalau kami memakan cemilan yang sengaja diisi tempe dan potongan kacang panjang oleh Yamin, yaa saking usilnya mereka ini... Cemilan matang, sayur juga matang lanjut memasak lauk, karena masih ada pe...

Sendiri dan Sepi

Gambar
  Sabtu, 12 Maret 2022 Kita bertumbuh dan akan terus berkembang. Kita berubah dan akan terus beradaptasi. Walaupun belum menemukan artian rumah yang sebenarnya, kita akan selalu punya tempat pulang ternyaman yaitu diri sendiri. Kepala banyak inginnya, tapi keterbatasan yang bahkan diciptakan pikiran sendiri justru membuat satu persatu harapan yang dibangun menjadi pupus. Tidak apa apa lagi-lagi kita hanya perlu menerima dan merelakan. Menemui lagi rasa kecewa yang datangnya tidak diduga dari mana, merasakan lagi rasa sedih yang semakin sulit dikendalikan, menyapa bahagia juga menjadi bagian. Siang ini, Aku merenungi atau lebih tepatnya memikirkan banyak hal yang tidak semuanya penting. Tapi Aku memikirkannya Sebatas.... Bisakah cerita lama terulang kembali? Bisakah cinta yang memudar akan hadir kembali? Bisakah perasaan hilang, seiring berjalannya waktu? Bisakah sesuatu yang terlalu rapuh menjembatani keadaan yang sudah terlalu parah? Kita bertumbuh dan Kita berubah.. Ha...

Merayakan Kesedihan

Gambar
  Tepat jam menunjukkan 00.04 saat Aku mengetik ini, seperti biasa menulis sebagai bagian dari healing. Lucu aja ngetik ini sebenarnya habis nangis. Iya..kesedihan datang tanpa diduga, tanpa kita tahu penyebabnya dan bahkan kadang tanpa kita tahu kapan selesainya. Aku sedih dan itu tidak papa, bukankah kesedihan itu wajar sebagai kita manusia yang punya perasaan. Kalau lagi sedih gini aku gak tanggung-tanggung, kalau dulu aku pendam, sekarang kesedihan itu aku rayakan, kuputar musik dengan alunan sendu yang kurasa relate dengan keadaan sekarang. Fase sedih ini pasti akan berlalu, kita gak akan selamanya sedih, sewajarnya aja,  sama halnya dengan kebahagiaan. Jadi mau menikmati dan mensyukuri masih bisa merasakan sedih. Malam ini, eh tepatnya tengah malam ini aku sedih gara-gara omongan seseorang yang mungkin dia bermaksud bercanda tapi entah kenapa malam ini perasaanku agak sensitif dan akhirnya membuatku langsung menjauh, merenungi semuanya dan menjadi diam. Kenapa diam? ...

Kebingungan

Gambar
 Ada apa dengan kebingungan ini? Mau tau apa yang ku lakukan dibeberapa minggu di bulan januari ini? Aku mencoba menyibukkan diri atau apakah lebih tepatnya pura-pura sibuk? Hehe entahlah. Mencoba memulai lagi semuanya, dari memulai mengerjakan lagi skripsi yang sudah lama terbengkalai, memulai mengeksplor diri lagi, mencoba hal hal baru dan disamping itu banyak pula yang terjadi, banyak hal yang berubah banyak hal pula tak dapat diubah. Aku masih dengan rasa malasku, masih dengan sikap sering bingungku, dan masih mencerna apa sebenarnya yang terjadi di beberapa bulan yang telah lewat ditahun 2021. Seperti yang kukatakan tadi banyak hal berubah juga terlalu berdampak dikehidupanku, terutama orang-orang sekitar termasuk diriku sendiri, yang ku khawatirkan bagaimana jika ini bukan berubah, hanya saja kita baru tau sifat aslinya hmmm. Pernah disatu titik aku kebingungan atas semua yang terjadi, bahkan untuk perasaan tidak enak yang lumrahnya disebut sedih aku tidak bisa meneteskan air...

Perihal Nekat dan Penyembuhan

Gambar
  Suasana Bis Minggu, 23 Januari 2022 Tulisan pertama ditahun 2022. Cerita ini kuketik waktu aku sedang di Banjarbaru tepatnya disekretariat organisasi yang kumasuki yaitu Lembaga Advokasi dan Aksi Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat Kalimantan Selatan. Ada apa dengan hari ini? Yaa, berbeda dengan hari biasanya aku memberanikan diri untuk pergi sendiri ke Banjarbaru, kenapa harus Banjarbaru...hehe jawabannya cuma karena tempat ini yang ada transportasi umumnya untuk menuju kesana dan cuma BJB aku punya tempat tujuan khusus terjauh dari Banjarmasin. Maklumlah aku tidak mempunyai kendaraan pribadi untuk bisa pergi kesana kemari dan aku tipe orang yang bisa nekat sendiri kalau sudah meniatkan untuk jalan, yaps ini serius benar benar jalan kaki. Dimulai berjalan dari Asrama tempatku tinggal kemudian menuju Halte ULM menunggu Bis hijau yang bisa membawaku menuju Bis Biru di 0 KM Siring Banjarmasin. Karena jadwal keberangkatan Bis Biru yang kutuju ada jam 08.00 wita jadi aku menunggu...