Merayakan Kesedihan
Tepat jam menunjukkan 00.04 saat Aku mengetik ini, seperti biasa menulis sebagai bagian dari healing. Lucu aja ngetik ini sebenarnya habis nangis. Iya..kesedihan datang tanpa diduga, tanpa kita tahu penyebabnya dan bahkan kadang tanpa kita tahu kapan selesainya. Aku sedih dan itu tidak papa, bukankah kesedihan itu wajar sebagai kita manusia yang punya perasaan. Kalau lagi sedih gini aku gak tanggung-tanggung, kalau dulu aku pendam, sekarang kesedihan itu aku rayakan, kuputar musik dengan alunan sendu yang kurasa relate dengan keadaan sekarang.
Fase sedih ini pasti akan berlalu, kita gak akan selamanya sedih, sewajarnya aja, sama halnya dengan kebahagiaan. Jadi mau menikmati dan mensyukuri masih bisa merasakan sedih.
Malam ini, eh tepatnya tengah malam ini aku sedih gara-gara omongan seseorang yang mungkin dia bermaksud bercanda tapi entah kenapa malam ini perasaanku agak sensitif dan akhirnya membuatku langsung menjauh, merenungi semuanya dan menjadi diam.
Kenapa diam?
Kenapa gak diomongin langsung kalau tersinggung perkataan orang lain?
Yaa itu aku, kalau dibentak dikit langsung diam, kalo perasaannya lagi sensitif langsung diam dan berkaca kaca, jadi mana bisa ngomong. Aku memberi kesempatan pada diriku sendiri untuk mengenali perasaan apa yang sedang kurasakan, membiarkan diriku untuk menerima bukan menolaknya.
Beruntungnya malam ini, sahabat baikku memahami keadaanku, katanya tidak apa apa, kadang ada saatnya kita begitu.
Malam ini sedih, tapi bukan berarti mengakhiri semuanya. Esok akan baik baik saja Us...
Komentar
Posting Komentar