Rumah yang kemarin kosong.

 Akan berawal dari malam ini.

Dulu kami masih bersama, kemudian kami dipisahkan oleh berbagai situasi dan kondisi. Tidak ada yang siap untuk sebuah kehilangan. Tidak ada yang benar benar siap mengatakan kata 'sampai jumpa lagi.

Entahlah...
Apakah ini akhir dari segalanya.
Aku tidak siap namun dipaksa beradaptasi.

Kami tercerai berai,

Tempat baru
Suasana baru


Aku sedih, tapi seiring berjalannya waktu, kita semua akan menemui manusia-manusia baru, tanpa diduga, tanpa tau rencana, bahkan tanpa persiapan kemudian cerita-cerita baru terbentuk.

Jiwanya dipaksa ikhlas, raganya diminta menjauh. Padahal itu rumah, namun bukan lagi tempat pulang. Perasaan kita tak lagi sama, pemikiran kita tak lagi sejalan.
Sebelumnya semua terasa menyenangkan, bahkan rasa lelah masih bisa digantikan tawa riang bersama. Tapi kini semua terasa palsu, hanya untuk memenuhi ekspektasi namun realitnya ada ego yang tinggi dibalik itu.

Kami bertanya, apa akar dari ini semua.
Aku kebingungan apakah niat baik harus dibenturkan dengan hal baik?

Mungkin tak kan bisa kita lupakan hingga akhir nanti, aku lepaskan semua ini. Jika harus berkorban sekali lagi...tidakkah terlalu melelahkan.
Entah kalimat penutup mana yang tepat antara 'maaf' atau 'terimakasih' yang harus kupakai...
Atau sebenarnya tidak ada kata yang tepat mengakhiri perjumpaan ini?

Kenyataan bahwa kita keluarga terasa hampa untuk diingat.

Tadinya aku ingin melanjutkan mengetik, namun playlist laguku sampai pada lagu milik Endang Soekamti berjudul 'sampai jumpa', kemudian aku terdiam oleh setiap liriknya.
.
.
Heiii...sampai jumpa dilain hari, untuk kita bertemu lagi....kurelakan dirimu pergi, meskipun kutak siap untuk merindu.

23.08 wita
Sepulang dari kontrakan wall doraemon.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Us Apa Kabar?

Kehidupan Menginjak Dewasa

Nasgor Cendana.