Kok berubah?

Semua ada fasenya, memang benar adanya.


Kemarin aku ikut membenarkan kalau ada yang bilang "ih gak konsisten" mengesalkan.. dari awal bilang A besoknya malah B. Awalnya bertindak C selanjutnya malah menjadi D.

Labil?

Plin plan?

Dan semua ketidakkonsistenan membuat kita meragu.


Tapi semakin kesini semakin sadar, bahwa manusia dinamis, semua bisa berubah. Entah karena waktu atau karena tempat atau karena seseorang.


Tidak ada yang benar-benar mutlak, sejak saat itu aku mulai belajar menerima bahwa aku tidak bisa terus berharap sesuatu akan terus sama, kita hanyalah manusia yang terus mencoba untuk beradaptasi di berbagai keadaan.


Bisa saja yang awalnya begitu bersemangat melakukan sesuatu atau begitu tertarik akan suatu hal kemudian suatu hari berubah menjadi tidak menyukainya lagi, berubah tidak ingin lagi. Rasanya sudah hambar, tidak lagi sama.


Semoga perubahan kita selalu kearah baik, kita akan selalu mencoba bertumbuh dan berkembang.

Cuma iklan, tapi ini bukan batu akik yaa, ini hadiah dari beli ciki


Hari itu aku mulai belajar menerima ketidakkonsistenan dengan pertimbangan matang, bahkan seberat menerima tidak konsisten orang-orang yang sering mempermasalahkan ketidakkonsistenan justru juga berubah-ubah.


Aku dan bahkan kita semua tidak bisa mengendalikan orang lain, yang bisa kita kendalikan hanya diri kita, respon kita dan hanya kita yang bisa mengaturnya.


Kekecewaan...adalah hal wajar. Semua pasti berlalu dan berganti. Entah perasaannya bahkan orangnya.


Dilepaskan saja sakitnya, ragunya, perubahan akan selalu ada. Setidaknya setelah kita belajar ikhlas dan menerima atas segala hal yang mengecewakan pada akhirnya kita bisa berkata


"Aku sudah tidak disana lagi"


Seiring berjalannya waktu akan ada sesuatu yang baru bahkan tak terduga, prioritas setiap orang berbeda, perasaan tak bisa dipaksa, pengalaman yang dihayati lah yang akan membentukmu.


Intinya jangan dipaksa yaa..

Jika ada yang tidak konsisten ya sudah mungkin itu juga bentuk manifes konsistennya.

Toh, daripada capek-capek memikirkan orang atau sesuatu itu lebih baik kita memikirkan yang lain yang lebih penting.


Kalau kata seseorang "jangan menjadikan penting sesuatu yang sebenarnya sangat tidak penting, walaupun sebatas memikirkannya".

15.56

KANDANGAN

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Us Apa Kabar?

Kehidupan Menginjak Dewasa

Nasgor Cendana.