Perihal Nekat dan Penyembuhan
| Suasana Bis |
Minggu, 23 Januari 2022
Tulisan pertama ditahun 2022. Cerita ini kuketik waktu aku sedang di Banjarbaru tepatnya disekretariat organisasi yang kumasuki yaitu Lembaga Advokasi dan Aksi Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat Kalimantan Selatan.
Ada apa dengan hari ini?
Yaa, berbeda dengan hari biasanya aku memberanikan diri untuk pergi sendiri ke Banjarbaru, kenapa harus Banjarbaru...hehe jawabannya cuma karena tempat ini yang ada transportasi umumnya untuk menuju kesana dan cuma BJB aku punya tempat tujuan khusus terjauh dari Banjarmasin. Maklumlah aku tidak mempunyai kendaraan pribadi untuk bisa pergi kesana kemari dan aku tipe orang yang bisa nekat sendiri kalau sudah meniatkan untuk jalan, yaps ini serius benar benar jalan kaki.
Dimulai berjalan dari Asrama tempatku tinggal kemudian menuju Halte ULM menunggu Bis hijau yang bisa membawaku menuju Bis Biru di 0 KM Siring Banjarmasin. Karena jadwal keberangkatan Bis Biru yang kutuju ada jam 08.00 wita jadi aku menunggu Bis Hijau di halte ULM setengah jam sebelumnya. Sesampainya aku di Halte aku terduduk sendirian tanpa ada pasangan eh maksudnya orang lain, kulihat orang orang berlalu lalang sudah sibuk dengan aktivitasnya masing-masing aku hanya termenung sambil menunggu datangnya Bis, untungnya tidak lama kemudian Bis datang, jadi aku tidak perlu lama merananya.
Akupun memasuki Bis itu, kulihat ada satu orang Bapak yang sudah duduk duluan, Bis ini juga menyinggahi setiap halte yang ada dipinggir jalan, pada saat halte dekat sebutlah namanya Jembatan Basit yang pernah viral ini, masuklah sekelompok anak remaja laki-laki kurang lebih berjumlah 4 atau 5 orang aku lupa dan juga satu Bapak dengan baju yang agak lusuh membawa satu kantong plastik yang entah apa isinya. Kemudian Bis lanjut berjalan terdengar obrolan para remaja tadi berbicara random dari tentang seleb, tentang siring dan dari obrolan mereka aku tahu tujuan mereka sama dengan ku yaitu 0 KM. Sepanjang perjalanan aku hanya diam sambil sesekali mencek HP yang sebenarnya tidak ada notif penting, biasalah sok sibuk.
Kurang lebih 20 menit an bis pun sampai ketempat tujuan Siring 0 KM, suasana disana sangat padat sebab hari minggu waktunya berlibur, ada yang berdatang untuk wisata, jogging dan aktivitas lainnya. Semua penumpang Bis pun turun tanpa membayar karena memang gratis hehe. kulihat Bis Biru sudah menungguku...maaf tepatnya menunggu penumpang yang lain.
Akupun langsung menaiki bis tersebut, awalnya belum terasa sesak namun setelah satu persatu halte disinggahi, bispun penuh dan seperti biasa karena tempat duduk diprioritaskan untuk orang tua atau ibu hamil maka akupun harus berdiri. Karena sudah lama tidak menaiki bis ini ternyata tarifnya naik yang awalnya 5000 menjadi 6000 Rupiah.
3 cewe yang duduk didekatku yang awalnya duduk akhirnya harus berdiri juga karena bis penuh, yaa aku sudah biasa melihat pemandangan ini hanya saja biasanya aku ditemani sahabatku yang lain tapi sekarang cuma sendiri. Tanpa disangka salah satu dari mereka mengajakku mengobrol menanyakan tujuanku, akupun menanyakan tujuan mereka balik dan ternyata tujuan kami sama sama ke BJB tapi yang lucunya ternyata mereka bertiga baru pertama kali menaiki bis ini hanya karena ingin jalan-jalan. Mereka memanggilku kaka, terlihat wajar dengan usiaku yang sekarang sudah menginjak kepala dua yaa mereka nampak seperti adik bagiku dan nampak seperti masih anak SMA. Obrolan kami memang tidak intens hanya terkadang tiba tiba mengobrol mengalir begitu saja.
Lagi lagi aku pura2 sibuk dengan sesekali mencek HP yang sama sekali tidak ada notif dari doi karena memang tidak punya, hanya agar terlihat tidak terlalu kesepian. Hanya saja saat itu aku mengirimkan pesan ke sahabatku bahwa aku otw menuju tempatnya dan juga mengirim pesan kesalah satu Abang diorganisasi menanyakan keadaan beliau yang terakhir kutau sedang dalam keadaan sakit.
Alunan musik sendu mengalun sepanjang bis melaju. Rasanya seperti di temani untuk menggalau dan entah bagaimana lirik liriknya berasa relate denganku, entah aku yang lebay atau memang aku pergi ke BJB membawa hati yang sedang kacau...Asek.
Jujur saja sesekali pikiranku menerawang pada kejadian kejadian yang telah lalu dan membawaku sampai nekat hari ini pergi dari BJM. Iya sebenarnya aku sedang tidak baik-baik saja, terlalu rumit untuk diceritakan. Saat ini aku hanya perlu teman mengobrol setidaknya mengurangi kerumitan yang terjadi belakangan ini.
Ditengah perjalanan kami kembali memulai obrolan walaupun hanya sesekali karena menertawakan tingkah lucu anak kecil yang duduk disamping kami. Anak kecil itu berbadan gemuk dan sedang asik main game di smartphone yang baru saja dipinjamnya dari Ibunya. Dari belakang terdengar barisan Ibu-Ibu menawarkan ku tempat duduk walaupun berdempetan, mungkin karena kasihan melihatku sejak awal berdiri namun aku menolaknya karena aku merasa baik baik saja untuk berdiri. Sesekali aku tersenyum dibalik masker yang kukenakan melihat tingkah ketiga cewe didektaku karena protes akibat pegangan bis terlalu tinggi sedangkan tangan mereka pas pasan untuk menjangkaunya. Aku yang saat itu berpegangan pada besi panjang yang memang berfungsi untuk pegangan hanya bisa memandangi jalan lewat jendela karena tidak ada teman ngobrol.
| Selfie biar ada kenangannya gitu |
Sampai perjalanan hampir berakhir, salah satu dari mereka kembali berbicara "dari tadi kita ngobrol tapi tidak tau nama masing masing" aku tertawa mengiyakan, akhirnya kami pun berkenalan, yang akhirnya aku tahu nama mereka adalah Dwi, Isma, dan satu lagi aku melupakannya, dan kalian tau apa yang terjadi....ternyata kami hanya beda satu tingkatan kuliah, aku angkatan 2017 dan mereka 2018. Ah lucunya pertemuan ini.
Mereka yang memang tujuannya untuk liburan ke BJB akhirnya turun di Halte dekat taman Van der Pijl. Sambil melambaikan tangan dan berkata siapa tau kita berjumpa lagi akhirnya perpisahan terjadi diantara kami, beberapa penumpang lain juga ikut turun. Suasana bis menjadi lengang, akupun bisa mendapatkan tempat duduk kembali.
Bis melanjutkan perjalanannya, tujuanku sangat dekat, tidak lama kemudian, bis berhenti dipemberhentian terakhir di BJB tepatnya berdekatan dengan Kampus ULM BJB. Akupun dan semua penumpang yang tersisa turun, aku langsung menuju keseberang untuk masuk ULM lewat jalur rahasia. Yaa aku menyebutnya rahasia karena memang bukan jalan masuk, melainkan belakang kampus yanh ditutup pagar berkunci dan aku harus sedikit memanjat untuk masuk, betapa lincahnya aku hari itu.
Daan ya aku berhasil menempuh perjalanan dari BJM ke BJB hanya sendiri dan dengan uang yang pas pas an. Aku suka dengan pemandangan ULM BJB karena masih banyak ditumbuhi tanaman hijau. Akupun memotret salah satu tempat disana yang dikelilingi banyak pohon sebelum akhirnya aku menuju kesekretariat yaitu tujuan awalku.
| Potret Pohon Yang ku Foto |
Yaa itulah kisah perjalanan yang kusebut sunday healing. Aku nekat pergi sendiri dengan keadaan pikiran yang tak baik baik saja, aku merasa harus pergi sejenak dari kota yang membuatku mumet, menaiki bis, memandangi jalanan menuju bjb, dan mengobrol dengan orang asing adalah hal yang tak kupikirkan akan terjadi dan bisa mengurangi sedikit beban pikiranku.
Tidak perlu mahal untuk bisa bahagia kan, karena setiap orang beda-beda, setiap orang punya cara tenangnya masing-masing. Aku nekat pergi walaupun ada kegiatan di BJM. Aku hanya merasa perlu mengembalikan mood baikku, daripada aku terus memaksakan berkegiatan tapi dengan perasaan yang kurang baik lebih baik aku memberi jeda sejenak untuk diriku sendiri. Jika ini kedengarannya egois, maka izinkan aku memakai jatah egoisku.
Harapanku, sekembalinya aku ke BJM suasana hatiku jauh lebih membaik dan berdampak baik pula untuk orang lain disekitarku.
Sebenarnya ini bukan sekali aku nekat pergi sendiri seperti ini, aku sudah pernah melakukannya dan itu memang ampuh mengembalikan mood baikku. Ditambah aku tipe orang yang suka jalan-jalan tapi terkendala transportasi, makanya setiap ada yang mengajakku pergi jalan aku hampir jarang menolak, tapi seringkali rasa tidak enakkan dan takut merepotkan membuatku lebih banyak menunggu diajak daripada mengajak. Jadi kalau aku punya kesempatan untuk bisa usaha sendiri sekalipun tanpa kendaraan pribadi maka akan kulakukan.
Pesanku untuk diriku sendiri, tidak papa kalau tidak baik baik saja, semua akan berlalu.
Saat aku mengakhiri ketikan ini, waktu sudah menunjukkan pukul 17.19, iyaps sudah sangat sore. Besok sudah senin dan aku harus punya semangat baru untuk memulai hari.
Karena Bahagia itu kita yang buat.
Komentar
Posting Komentar