Catatan USWA

Kaganangan Katupat Kandangan Cerita ini diambil dari kisah nyata..   Ketupat Kandangan atau didaerahku disebut  Katupat kandangan merupakan makanan yang menjadi khas disana, Katupat kandangan ini disajikan dengan kuah santan ditambah ikan, biasanya jenis ikan haruan atau tauman, dan ada beberapa yang memakannya dengan telur rebus atau telur asin, yang membedakan dengan daerah lain adalah cara memakannya, dimana katupat ini menurutku spesial karena dimakan menggunakan tangan langsung dan itu menjadi daya tarik tersendiri bagi yang memakannya. Kepindahanku ke Banjarmasin dikarenakan menempuh pendidikan di perguruan tinggi membuatku jarang sekali memakan makanan satu ini dan jujur saja terkadang Aku rindu memakannya apalagi biasanya Aku memakannya bersama keluarga saat pagi hari dan satu tambahan yang tidak kutinggalakan yaitu sambal pedas penggugah selera yang semakin membuatku lahap memakannya, selama di Banjarmasin sebenarnya cukup mudah menemukannya di war...

PAMALI Jar Kuitan… Menjalani kehidupan baru sebagai Mahasiswa di sebuah kota membuatku harus beradaptasi karena notabenenya Aku yang bersal dari desa tepatnya disalah satu desa bernama Gambah Luar di Kota Kandangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Pada tanggal 11 September 2017 merupakan hari pertama Aku menginjakkan kaki di kampus tertua di Kalimantan yaitu Universitas Lambung Mangkurat di Kota Banjarmasin, itulah titik awal transisiku dari SMA ke bangku perkuliahan serta perpindahan dari desa ke kota. Kehidupan jauh dari orang tua membuatku harus belajar mandiri dan bisa menjaga diri sendiri, dan harus bisa menjaga nama baik orang tua apalagi kota dikenal sebagai tempat   yang keras, maka dari itu kita harus bisa memilah mana hal baik dan mana yang buruk. Selama hidup didesa kehidupanku disana kental sekali aturan-aturan dari orang tua yang memang harus kuturuti walaupun ada beberapa hal yang tidak logis, namun karena orang tuaku kental akan aturan jaman dulu yang m...

SIKLUS ⟲Rabu,5 Desember 2018 Aku rasa siklus memang ada dan sedang terjadi antara kita,kita sudah jarang bertemu,kita sudah jarang berbincang dan bercanda bersama,semua kembali sibuk dengan rutinitas masing-masing bahkan menyempatkan waktu terasa sulit. Aku takut ini akan membuat kita jauh. Yang kulihat beberapa dari kita kembali bertingkah, ada yang minta dipahami,ada yang minta dimengerti, ada yang minta pemakluman, hmmm hai kalian jika terus seperti itu,lalu bagaimana kami yang diposisi memahami dan memaklumi kapan kami juga dimengerti, apa kalian tahu terkadang pengorbanan memang membutuhkan pembalasan. Aku rasa kita harusnya sadar semakin kesini harusnya kita semakin dewasa, bukan bertingkah sebaliknya, banyak hal yang perlu kita perbaiki,disinipun aku sedang berproses namun aku butuh kalian untuk menguatkan perjuangan bukan menguatkan ego masing-masing. Apakah kesalahan yang lalu belum cukup kita jadikan pelajaran, mengapa kembali diulang, bagaimana jika kukatakan...