Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2022

Aku menyukaimu.

Dan...sore itu hujan, yaa ini hujan bulan Juni. Layaknya puisi Pak Sapardi hujan ini patut untuk dihayati. Kepulanganmu sore itu menjadi akhir pertemuan kita. Bukan...bukan pertemuan raga kita yang berakhir tapi jiwa kita yang tak lagi satu, yang tak lagi satu arah. Kau seperti hujan dan aku suka hujan. Tapi....aku tetap berteduh kala ia datang, karena aku tahu bisa saja aku sakit jika tetap bersamamu. Aku bukan orang yang sekuat itu untuk terus bertahan, kala hujan tak bisa menyatu dengan unsur lain yang kusebut Aku.  Aku mengagumi secara tidak langsung, tidak berani memilikimu, tidak punya nyali juga untuk mengatakannya kepadamu.  Cukup dirasakan dan cukup dipendam. Sore itu, aku berjalan dibawah gelapnya langit sambil mendengarkan lagu yang sudah kuputar ulang empat kali, untuk menemani pulangku saat itu. Beberapa menit sebelum hujan aku masih merenung. Entah apa rencana Tuhan mempertemukan dan memisahkan kita. Aku suka hujan tapi tidak dengan rasa sakitnya.